Senin, 13 Maret 2017

ILMU BUDAYA DASAR ( MANUSIA KEBUDAYAAN DAN MANUSIA KESUSASTRAAN )

NAMA              :   RAHMAYANTI NINGRUM
NPM                 :    16116008
KELAS             :   1KA25
DOSEN             :   IBU DIAH TURIS KAEMIRAWATI
MAT.KULIAH :   ILMU BUDAYA DASAR







BAB I
PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG

            Hubungan manusia dan kebudayaan sangat erat kaitannya satu sama lain, secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (sansekerta ), “mens” (latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau mahluk yang berakal. Kebudayaan berasal dari kata budaya yang merupakan bentuk kata majemuk kata budi-daya yang berarti cipta, karsa, dan rasa. Dalam bahasa sansekerta kebudayaan disebut daenga budhayah yaitu bentuk jamak dari kata budhi yang berarti budi atau akal. Pada dasarnya manusia adalah mahlukbudaya yang harus nembudayakan dirinya, Manusia sebagai mahluk budaya mampu melepaskan diri dari ikatan dan dorongannalurinya danmampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya dan mempelajari keadaan sekiter dengan pengetahuan yang dimilikinya. Kebudayaan juga mengajarkan kepada manusia beberapa hal penting dalamkehidupan seperti etika sopan & santun menjadikan ciri khas kebudayaan orang Indonesia. Kebudayaan juga dapat mempersatukan lapisan elemen masyarakat yang sebelumnya merenggang  akibat konflik yang nerkepanjangan dan dapt pula dijadikan alat komunikasi antar masyarakat. Manusia dan kesusastraan memiliki hubungan yang saling mengisi. Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna yang diberi akal dan pikiran untuk berhubungan dengan sekitarnya. Untuk saling berinteraksi dengan sesama, manusia membutuhkan suatu alat komunikasi, yaitu bahasa. Dengan menggunakan bahasa juga, sesama manusia bisa saling bertukar informasi. Sebagai makhluk hidup yang mempunyai akal dan pikiran, manusia dapat berfikir mana yang baik dan mana yang buruk, dan juga dapat memperkaya ilmu pengetahuan.

B. TUJUAN
Adapun tujuan umum penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen pengajar mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, adapun secara khusus adalah untuk :
1. Mengetahui apa itu pengertian manusia dan kebudayaan
2. mengetahui apa itu wujud dimensi kebudayaan
3. Mengetahui apa itu yang dimaksud manusia dan kesusastraan
4. Mengetahui apa itu pokok pokok yang tekandung dalam kesusastraan
5. Mengetahui apa saja hal positf dan hal negatif





BAB II
PEMBAHASAN


1. Manusia dan Kebudayaan

            Dalam kehidupan manusia mempunyai banyak sekali kebutuhan maka hal inilah yang mendorong manusia untuk melakukan berbagai tindakan dalam rangka pemenuhan kebutuhan tersebut.Dalam pemenuhan kebutuhan ini manusia berbeda dengan binatang, kebudayaanlah dalam konteks ini yang memberikan garis pemisah antara manusia dan binatang. Maslow mengindefisikasikan lima kelompok kebutuhan manusia yakni kebutuhan fisikologi, rasa aman, harga diri dan pengembangan potensi. Sementara binatang kebutuhannya terpusat pada dua kelompok pertama dari kategori Maslow yakni kebutuhan fisiologis dan rasa aman dan memenuhi kebutuhan ini secara instinktif. Karena manusia tidak mempunyai kemampuan bertindak secara otomatis yang berdasarkan instink tersebut maka manusia berpaling kepada kebudayaan yang mengajarkan tentang cara hidup. Ketidak mampuan manusia untuk bertindak secara instinktif ini manusia diimbangi oleh kemampuan lain yakni kemampuan untuk belajar, berkomunikasi dan menguasai objek-objek yang bersifat fisik disamping itu manusia mempunyai budi yang merupakan pola kejiwaan yang didalamnya terkandung dorongan-dorongan hidup yang dasar instink, perasaan, pikiran, kemauan dan fantasi. Budi inilah yang menyebabkan manusia mengembangkan suatu hubungan yang bermakna dengan alam sekitarnya dengan jalan memberi penilaian terhadap objek dan kejadian.Maka pilihan inilah yang menjadi tujuan dan isi kebudayaan.

Nilai-nilai budaya ini adalah jiwa dari kebudayaan dan menjadi dasar dari segenap wujud kebudayaan. Kebudayaan diwujudkan dalam bentuk tata hidup yang merupakan kegiatan manusia yang mencerminkan nilai budaya yang dikandungnya, pada dasarnya tata hidup merupakan pencerminan yang konkrit dari nilai budaya yang bersifat abstrak. Kegiatan manusia dapat ditangkap oleh panca indera sedangkan nilai budaya hanya tertangguk oleh budaya manusia, maka nilai budaya dan tata hidup manusia ditopang oleh perwujudan kebudayaan yang ketiga yang berupa sarana kebudayaan, sarana kebudayaan ini merupakan perwujudan yang bersifat fisik yang merupakan produk dari kebudayaan atau alat yang memberikan kemudahan dalam kehidupan. Keseluruhan fase dari kebudayaan itu erat hubungannya dengan pendidikan sebab semua materi yang terkandung dalam suatu kebudayaan diperoleh manusia secara sadar lewat proses belajar. Lewat kegiatan belajar inilah kebudayaan diteruskan dari generasi yang satu pada generasi selanjutnya. Manusia dan kebudayaan merupakan dau hal yang sangat erat berkaitan satu sama lain. Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat dipandang dari berbagai segi. Dalam ilmu sosial manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi).  Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosialofi).  Makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik), makhluk yang berbudaya dan lain sebagainya. Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwi tungal, maksdunya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Tampak bahwa keduanya akhirnya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan-peraturan kemasyarakatan. Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia setelah peraturan itu terjadi maka manusia yang membuatnya harus patuh kepaa peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri.

Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu :
1. Kompleks gagsan, konsep, dan pikiran manusiaWujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat dan berpusat kepada kepala-kepala manusia yang menganutnya.
2. Kompleks aktivitas wujud ini sering disebut sistem sosial. Berupa aktivitas manusia yang sering berinteraksi, bersifat konkret, dapat diamati atau diobservarsi.
3. Wujud sebagai benda aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya. Aktivitas karya manusia tersebut menghasilkan benda untuk berbagai keperluan hidupnya. Kebudayaan dalam bnetuk fisik yang konkret bisa juga disebutkebudayaan fisik, mulai dari benda yang diam sampe benda yang bergerak. Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai. Menurut C.Kluckhon dalam karyanya “Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya didunia secara univeral menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
1. Hakekat hidup manusia
2. Hakekat karya manusia
3. Hakekat waktu manusia
4. Hakekat alam manusia
5. Hakekat hubungan manusia

Masyarakat dan kebudayaan dimanapun selalu dalam keadaan berubah,sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitif yang terisolasi dari berbagai hubungan dengan masyarakat. Tidak ada kebudayaan yang statis, semua mempunyai dinamika dan gerak. Yang dimaksud dengan gerak kebudayaan adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tadi. Penyebab terjadinya gerak tersebut antara lain :
1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri,misalnya perubahan jumlah dan komposisi sendiri.
2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung untuk berubah lebih cepat. Perubahan ini selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karenaadanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi. 

Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusiasebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakanmanusia. Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal,maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana adalah antara manusia dengan peraturan kemasyarakatan. Awalnya manusia yang buat, setelah jadi maka manusia yang harus patuh pada peraturan yang dibuatnya sendiri. Dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat lepasdari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandangsetara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagaidialekstis, maksudnya saling terkait satu sama lain. Dialektis melalui proses tiga tahap,yaitu :
1. Eksternalisasi, yaitu dimana manusia mengekspresikan dirinya sendiri denganmenbangun dunianya.
2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia
3. Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatmya sendiri agardia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.

2. Manusia dan Kesusastraan

               Ilmu Budaya Dasar secara sederhana adalah pengetahuan yang diharapkan mampu memberikan pengetahuan dasar dan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan. Suatu karya dapat saja mengungkapkan lebih dari satu masalah, sehingga ilmu budaya dasar bukan ilmu sastra, ilmu filsafat, ataupun ilmu tari yang terdapat dalam pengetahuan budaya, tetapi ilmu budaya dasar menggunakan karya yang terdapat dalam pengetahuan budaya.
Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai menusia sebagai makhluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep.

Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa definisi kebudayaan adalah sebagai berikut.
1. Kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beragam.
2. Kebudayaan didapat dan diteruskan melalui pelajaran.
3. Kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi, dan sosiologi.
4. Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat, budaya daerah, dan budaya nasional.
Ilmu Budaya Dasar merupakan pengetahuan tentang perilaku dasar-dasar dari manusia. Unsur-unsur kebudayaan adalah sebagai berikut.
1. Sistem religi atau kepercayaan.
2. Sistem organisasi kemasyarakatan.
3. Ilmu pengetahuan.
4. Bahasa dan kesenian.
5. Mata pencaharian hidup.
6. Peralatan dan teknologi.

Karya sastra adalah penjabaran abstraksi, namun filsafat yang menggunakan bahasa juga disebut abstrasi. Maka abstrak adalah cinta kasih, kebahagian, kebebasan dan lainnya yang digarap oleh filsafat. Dalam kesusastraan Ilmu Budaya Dasar dapat dihubungkan meliputi dengan bahasa, keagamaan, kesusastraan, kesenian, dan lainnya. Mengikuti pembagian ilmu pengetahuan seperti tersebut diatas maka Ilmu Budaya Dasar dan Ilmu Sosial Dasar adalah satuan pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha pendidikan. Konsep-konsep sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam ilmu pengetahuan sosial, contohnya keanekaragaman dan konsep kesatuan sosial bertolak. Tanpa ada maksud menciptakan dikotomi dalam kesusastraan, ada perbedaan antara literatur biasa dengan sastra. Sastra memiliki sense of love yang lebih representatif. Sebagai contoh, literatur ekonomi dapat saja mencatat angka-angka. Ada benang merah yang menyatukan konsep kebudayaan kita. Tidak heran apabila para pendiri bangsa mampu melebur diri dalam Bhineka Tunggal Ika. Kearifan budaya lokal masih kuat. Elemen-elemen kearifan budaya lokal kita didominasi oleh ajaran. Seni adalah sebuah karya atau sastra yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Ini dikarenakan seni merupakan ekspresi manusia terhadap sesuatu. Ilmu budaya dasar dinamakan Basic Humanities, yang berasal dari bahasa inggris yaitu The Humanities, dan bahasa latin yaitu Humanus yang berarti manusia, berbudaya, dan halus. Maka dari itu apabila kita mempelajari The Humanities maka kita akan menjadi manusia yang berbudaya, dan halus. Sedangkan sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia. Seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya. Sastra lebih mudah untuk berkomunikasi. Karena pada hakikatnya karya sastra merupakan penjabaran abstraksi. Dan sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi. Filsafat juga menggunakan bahasa adalah abstraksi. Cinta kisah, kebahagian, kebebasan yang digarap oleh filsafat adalah abstrak. Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi-materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.

Ada juga tiga hal yang berkaitan dengan pengertian sastra, yaitu ilmu sastra, teori sastra, dan karya sastra, yaitu adalah sebagai berikut:
1. Ilmu Sastra adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki secara ilmiah berdasarkan metode tertentu mengenai segala hal yang berhubungan dengan seni sastra.
2. Teori Sastra adalah asas-asas dan prinsip-prinsip dasar mengenai sastra dan kesusastraan.
3. Karya Sastra adalah proses kreatif menciptakan karya seni dengan bahasa yang baik, seperti puisi, cerpen atau novel, atau drama.
Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi-materi yang diulas oleh ilmu budaya daar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni. Budaya Indonesia sangat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.

Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Prosa
Prosa adalah suatu jenis tulissan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa itu sendiri berasal dari bahasa Latin prosa yang artinya terus terang. Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karena itu, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya. Prosa juga dibagi dalam dia bagian, yaitu prosa lama dan prosa baru, prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruh budaya barat, dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apapun. Prosa terbagi atas dua jenis, yaitu prosa lama dan prosa baru sebagai berikut.

Lima komponen dalam Prosa Lama:
1. Dongeng
2. Hikayat
3. Sejarah
4. Epos
5. Cerita Pelipur Lara

Nilai-nilai dalam Prosa Fiksi
Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan, atau cerita. Dengan penciptaan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain adalah sebagai berikut.
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dan membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin untuk perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
2. Prosa fiksi memberikan infonnasi
Fiksi memberikan sejenis infonnasi yang tidak terdapat di dalam ensildopedi. Dalam novel kita dapat belajar sesuatu yang lebih daripada sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimulasi imajinasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.

Ilmu Budaya Dasar yaang dihubungkan dengan Puisi
Puisi adalah seni tertulis dimana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya. Puisi adalah bentuk karangan yang tidak terikat oleh rima., ritme ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat.
Kreativitas penyair dalam membangun puisi yaitu sebagai berikut.
1. Figura Bahasa.
2. Kata-kata yang ambiquitas.
3. Kata-kata berjiwa.
4. Kata-kata yang konotatif.

Hal Positif dan Negatif
Hal positif yang dapat kita terapkan di kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.
1. Kita sebagai makhluk yang berakal, berbudi pekerti harus bisa menghasilkan karya-karya yang bermanfaat.
2. Harus bisa menjadi pribadi yang kreatif, inovatif, dan selalu semangat untuk menghasilkan karya-karya yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain.
3. Peduli akan keanekaragaman dan karya-karya dalam negeri.
Hal negatif yang harus kita tinggalkan di kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.
1. Menggunakan akal pikiran untuk perilaku yang menyimpang dan bersikap negatif.
2. Jangan pernah menjelek-jelekan karya seseorang karena belum tentu kita bisa menjadi lebih baik dalam membuat suatu karya.
3. Jangan menjadi pribadi yang hanya bisa menghancurkan dan tidak mau merapikan.






  

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara sederhana hubungan manusia dan kebudayaan adalah sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Dalam ilmu sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwi tunggal yang berarti walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan setelah kebudayaan tercipta maka kebudayaan mengatur kehidupan manusia yang sesuai dengannya.

Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi dalam Ilmu Budaya Dasar, yaitu salah satunya adalah hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia. Perekaman dari penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan kembali pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas. Dengan pengalaman perwakilan itulah sastra atau puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa untuk memilki kesadaran yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri serta tentang masyarakat









DAFTAR PUSTAKA
https://www.docdroid.net/ed9RloL/filsafat-ilmu-kel-7.docx.html#page=7
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/196604251992032-ELLY_MALIHAH/Bahan_Kuliah_PLSBT,_Elly_Malihah/Manusia_%26_Kebudayaan,.pdf
https://www.scribd.com/doc/241936440/Manusia-Dan-Kebudayaan-pdf
https://cookpierun.wordpress.com/2016/03/13/manusia-dan-kesusastraan/
https://marcuslaurentiushardianto.wordpress.com/2016/04/14/manusia-dan-kesusastraan/