INDIVIDU, KELUARGA, DAN
MASYARAKAT
DISUSUN OLEH :
RAHMAYANTI NINGRUM ( 16116008 )
KELAS
1KA25
JURUSAN SISTEM INFORMASI
MATA KULIAH : ILMU SOSIAL DASAR
DOSEN : IBU DIAH NUR INDAH
JURUSAN SISTEM INFORMASI
MATA KULIAH : ILMU SOSIAL DASAR
DOSEN : IBU DIAH NUR INDAH
KATA
PENGANTAR
Pertama-tama mari kita
panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya sehingga kita
dalam keadaan sehat wal’afiat sehingga pada saat ini saya bisa dan
berhasil untuk mengerjakan dan menyelesaikan tugas “Makalah: INDIVIDU, KELUARGA
DAN MASYARAKAT”. Mata kuliah Ilmu Sosial Dasar Dosen Ibu Diah Nur Indah. Makalah ini berisikan
pembahasan tentang Individu, Keluarga dan Masyarakat. Di makalah ini, penulis
berusaha semaksimal mungkin dan sangat berharap agar pembaca mengerti, paham
dan menambah informasi tentang Individu, Keluarga dan Masyarakat. Saya
menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir
kata saya sampaikan Terimakasih kepada semua pihak. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita, Amin.
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.................................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG............................................................................................................
1
B. RUMUSAN
MASALAH........................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
1. PERTUMBUHAN
INDIVIDU ............................................................................................. 2
2. FUNGSI KELUARGA
.......................................................................................................... 4
3. INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT.............................................................. 6
4. HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT ................. 8
5. URBANISASI
........................................................................................................................
9
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN........................................................................................................................... 12
DAFTAR
PUSTAKA.................................................................................................................. 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia sebagai makhluk
individu, keluarga, dan masyarakat oleh karenanya manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial
yang selalu hidup berkelompok atau berorganisasi danmembutuhkan orang
lain. Masyarakat merupakan wadah berkumpulnya individu-individu
yang hidup secara sosial, masyarakat terdiri
dari ‘Saya’, ‘Anda’ dan ‘Mereka’ yang memiliki kehendak dan keinginan hidup bersama. Kita tahu dan menyadari bahwa manusia
sebagai individu dan mahluk sosial
serta memahami tugas dan kewajibannya dalam setiap tatanan kehidupan
berkelompok dan dalam struktur dan sistem sosial yang ada. Para sosiologi
mengartikan masyarakat sebagai kelompok di dalamnya terdapat orang-orang yang menjalankan kehidupan bersama sebagai satu
kesatuan yang diikat melalui kerjasama dan nilai-nilai tertentu yang
permanen. Oleh
karena itu begitu menariknya judul
yang kami bahas ini sehingga kami mendapat tugas
membuat makalah dengan judul
Manusia sebagai mahluk Individu, Keluarga, dan Masyarakat, semoga makalah yang kami buat ini dapat
bermanfaat khususnya
bagi pemakalah dan umumnya bagi
para pembaca, serta kami minta maaf apabila makalah ini belum sempurna dan jauh
dari yang diharapkan, oleh karenanya kami meminta kritik dan saran yang
sifatnya mendukung untuk kemauan makalah ini.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian
dari individu ?
2. Apa pengertian dari pertumbuhan ?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ?
4. Apa pengertian dari fungsi keluarga ?
5. Apa saja macam-macam fungsi keluarga ?
6. Apa pengertian dari keluarga ?
7. Apa pengertian dari masyarakat ?
8. Sebutkan 2 golongan masyarakat ?
9. Apa hubungan antara individu, keluarga, dan masyarakat ?
10. Apa pengertian dari urbanisasi ?
11. Jelaskan proses terjadinya urbanisasi ?
2. Apa pengertian dari pertumbuhan ?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ?
4. Apa pengertian dari fungsi keluarga ?
5. Apa saja macam-macam fungsi keluarga ?
6. Apa pengertian dari keluarga ?
7. Apa pengertian dari masyarakat ?
8. Sebutkan 2 golongan masyarakat ?
9. Apa hubungan antara individu, keluarga, dan masyarakat ?
10. Apa pengertian dari urbanisasi ?
11. Jelaskan proses terjadinya urbanisasi ?
BAB II
PEMBAHASAN
1. PERTUMBUHAN
INDIVIDU
A.PENGERTIAN INDIVIDU
merupakan suatu unit
terkecil pembentuk masyarakat. Individu dalam ilmu sosial juga berarti bagian
terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi jadi bagian
yang lebih kecil. Individu yang bergabung dengan kelompok atau masyarakat akan
memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana ia bergabung.
Dalam bahasa Yunani
individu yaitu “individium“, artinya adalah tidak terbagi. Menurut
konsep Sosiologis individu berarti manusia yang hidup dan berdiri sendiri. Menurut ahli Marthen Luter individu selalu
dilengkapi kelengkapan hidup yaitu raga, rasa, rasio, dan rukun.Dalam ilmu sosial,individu menyangkut tabiatnya dengan
kehidupan jiwanya yang majemuk,memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Dalam
ilmu sosial, individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup
yang istimewa, yang tak seberapa mempengaruhi kehidupan manusia. Sifat dan
fungsi orang-orang disekitar kita adalah mahluk-mahluk yang berdiri sendiri;
dalam berbagai hal bersama-sama satu sama lain, tetapi dalam banyak hal banyak
pula perbedaannya. Sejenis tapi tak sama, makin tua semakin maju dan semakin
banyak pula perbedaanya. Pada setiap anggota suatu bangsa yang bermacam-macam
tingkat peradabannya, terjadi diferensiasi dengan corak sifat dan tabiat
beraneka macam.
Timbulnya diferensiasi bukan hanya pembawaan, tetapi melalui kaitan dengan
dunia yang telah mempunyai sejarah dengan peradabannya. Hal ini memberikan
keuntungan rohani bagi individu seperti bahasa, agama, adat istiadat dan
kebiasaan, paham-paham hukum, ilmu pengetahuan. Bahkan individu yang mempunyai
aktivitas sadar lebih dari ukuran rata-rata kebanyakan orang, disebut orang
yang mempunyai kepribadian istimewa. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan
bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas
dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola
tingkah laku spesifik dirinya. Persepsi terhadap individu atau hasil pengamatan
manusai dengan segala maknanya merupakan suatau keutuhan ciptaan Tuhan yang
mempunyai 3 aspek yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, aspek-sosial
kebersamaan.
B. PENGERTIAN PERTUMBUHAN
adalah proses menambahnya tinggi, volume, atau massa tubuh
makhluk hidup yang biasanya bersifat kuantitatif (dapat dihitung dengan angka). Pertumbuhan ini
kebanyakan dapat dilihat dari fisik makhluk hidup itu sendiri. Perubahan ini disebut
dengan istilah proses selanjutnya timbul beberapa pendapat mengenai pertumbuhan
dari berbagai aliran yaitu asosiasi, aliran psychologi Gestalt dan aliran
Sosiologi. Menurut para ahli aliran asosiasi berpendapat, bahwa pertumbuhuna
pada dasaranya proses asosiasi pada proses asosiasi primer adalah bagian,
bagian yang ada lebih dahulu terikat satu sama lain menjadi keseluruhan oleh
asosiasi.
Dapat dirumuskan suatu pengertian
tentang proses asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap
demi tahap karena pengaruh baik dari pengalaman atau empiri luar melalui panca
indra yang menimbulkan pengalaman dalam keadaan batin sendiri.
Dalam proses diferensiasi pokok adalah
keseluruhan, sedang bagian bagian hanya mempunyai arti sebagai bagian dari
keseluruhan dalam hubungan fungsional dengan bagian bagia yang lain. Jadi dari
pendapat aliran psikolog Gestalt bahwa pertumbuhan adalah proses perubahan
secara perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal suatu yang semula mengenal
sesuatu secara keseluruhan baru kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan
yang ada.
C. FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI INDIVIDU
·
Menurut pendirian Nativisik, ditentukan oleh faktor-faktor yang
dibawa sejak lahir, misalnya
seorang ayah memiliki keahlian dibidang seni lukis maka kemungkinan anak tersebut
juga menjadi pelukis. Tetapi hal ini akan menimbulkan keraguan apakah kesamaan
yang ada antara orangtua dan anak benar benar disebabkan oleh pembawaan sejak
lahir ataukah mungkin karena adanya fasilitas-fasilitas atau hal yang dapat
memberikan dorongan – dorongan ke arah tujuannya.
·
Menurut pendirian Empiristik dan
Environmentalistik beranggapan bahwa pertumbuhan individu tergantung
lingkungannya. Anggapan lain menurut pendirian Konvergensi dan
Interaksionisme berpendapat bahwa interaksi antara dasar dan lingkunganlah
yang menentukan pertumbuhan individu.
Apabila kosnep ini akan dihasilkan manusia-manusia ideal asalkan dapat
disediakan kondisi yang dibutuhkan untuk usaha itu. Tetapi dalam kenyataannya
banyak diantara anak-anak orang kaya atau pandai mengecewakan orangtuanya
karena tidak berhasil dalam belajar walaupun fasilitas yang diperlukan telah
tersedia secara lengkap dan sebaliknya oranhgtua yang kurang mampu sangat
berhasil dalam belajar walaupun fasilitas belajar yang dimilki sangat minimal jauh
dari mencukupi.
·
Menurut
pendirian Konvergensi dan Interaksionisme, suatu modifikasi yang terkenal yang
sering dianggap sebagai perkembangan lebih jauh konsepsi konvergensi ialah
konsep interaksionismeyang berpandangan dinamis yang menyatakan bahwa interaksi
antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu. Nampak lain
dengan konsepsi konvergensi yang berpandangan statis yaitu menganggap
pertumbuhan individu itu ditentukan dasar (bakat) dan lingkungan.
·
Tahap
pertumbuhan individu berdasarkan psikolog
a) masa vital yaitu dari 0,0 sampai kira-kira 2,0 tahun, pada masa vital ini individu menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk menemukan berbagai hal dalam dunianya. Menurut Freud tahun pertama dalam kehidupan individu itu sebagai masa oral, karena itu mulut dipandang sebagai sumber kenikmatan dan ketidaknikmatan.
b) masa estetik dari umur kira-kira 2,0 tahun sampai kira-kira 7,0 tahun, pada masa ini dianggap sebagai masa pertumbuhan rasa keindahan. Diartikan bahwa pada masa ini pertumbuhan anak yang terutama panca indra dan nampak munculnya gejala kenaklan yang umunya terjadi umur 3,0 tahun sampai 5,0 tahun. Anak sering menentang kehendak orangtua dengan sengaja melanggar apa yang dilarang dan tidak melakukan apa yang seharusnya untuk dilakukan.
c) Masa intelektual dari kira-kira 7,0 tahun sampai kira-kira umur 13,0 tahun atau 14,0 tahun, setelah anak melewati masa kegoncangan yang pertamamaka proses sosialisasinya telah berlangsung dengan lebih efektif, sehingga menjadi matang untuk dididik daripada masa-masa sebelum dan sesudahnya.
d) Masa sosial, kira-kira umur 13,0 tahun atau 14,0 tahun sampai kira-kira umur 20,0 tahun atau 21,0 tahun , masa ini adalah masa remaja merupakan masa yang banyak menarik perhatian masyarakat karena mempunyai sifat-sifat khas dan yang menentukan dalam kehidupan individu dalam masyarakatnya. Karena manusia sudah dewasa harus hidup dalam alam kultular dan harus dapat menempatkan dirinya diantara nilai nilai itu.
a) masa vital yaitu dari 0,0 sampai kira-kira 2,0 tahun, pada masa vital ini individu menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk menemukan berbagai hal dalam dunianya. Menurut Freud tahun pertama dalam kehidupan individu itu sebagai masa oral, karena itu mulut dipandang sebagai sumber kenikmatan dan ketidaknikmatan.
b) masa estetik dari umur kira-kira 2,0 tahun sampai kira-kira 7,0 tahun, pada masa ini dianggap sebagai masa pertumbuhan rasa keindahan. Diartikan bahwa pada masa ini pertumbuhan anak yang terutama panca indra dan nampak munculnya gejala kenaklan yang umunya terjadi umur 3,0 tahun sampai 5,0 tahun. Anak sering menentang kehendak orangtua dengan sengaja melanggar apa yang dilarang dan tidak melakukan apa yang seharusnya untuk dilakukan.
c) Masa intelektual dari kira-kira 7,0 tahun sampai kira-kira umur 13,0 tahun atau 14,0 tahun, setelah anak melewati masa kegoncangan yang pertamamaka proses sosialisasinya telah berlangsung dengan lebih efektif, sehingga menjadi matang untuk dididik daripada masa-masa sebelum dan sesudahnya.
d) Masa sosial, kira-kira umur 13,0 tahun atau 14,0 tahun sampai kira-kira umur 20,0 tahun atau 21,0 tahun , masa ini adalah masa remaja merupakan masa yang banyak menarik perhatian masyarakat karena mempunyai sifat-sifat khas dan yang menentukan dalam kehidupan individu dalam masyarakatnya. Karena manusia sudah dewasa harus hidup dalam alam kultular dan harus dapat menempatkan dirinya diantara nilai nilai itu.
2. FUNGSI KELUARGA.
A. PENGERTIAN FUNGSI KELUARGA
Sebagai unit terkecil
dari masyarakat, keluarga juga memiliki fungsi untuk menjalankan peranannya.
Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki
hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara
individu tersebut. Inilah yang disebut dengan fungsi keluarga. Berikut ini
adalah macam-macam fungsi keluarga :
·
Fungsi pendidikan moral dan juga akhlak
anak;
·
Fungsi sosialisasi kehidupan untuk anak;
·
Fungsi perlindungan untuk setiap anggota
keluarga;
·
Fungsi perasaan dan pemberi kasih sayang
antar sesama anggota keluarga;
·
Fungsi pendidikan dan juga penanaman
ilmu dan praktik agama;
·
Fungsi penyedia kebutuhan ekonomi untuk
anggota keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhannya sendiri;
·
Fungsi biologis sebagai sebuah bagian
untuk memperbanyak keturunan / generasi penerus;
·
Fungsi kasih sayang, rasa aman, dan
perhatian antar sesama anggota keluarga;
·
Fungsi rekreatif untuk setiap anggota
keluarga dari berbagai macam aktivitas keseharian.
B. MACAM-MACAM FUNGSI
KELUARGA
Pekerjaan-pekerjaan yang harus
dikerjakan oleh keluarga itu apat digolongkan kedalam beberapa fungsi,yaitu:
1.) Fungsi
Biologis
Fungsi ini diharapkan agar keluarga
dapat menyelenggrakan persiapan-persiapan perkawinan bagi anak-anaknya karena
dengan adanyaperkawinan akan terjadi proses kelangsungan keturunan. Dan setiap
manusia pada hakikatnya terdapat semacam tuntutan biologis bagi kelangsungan
hidup keturunannya melalui perkawinan.
2.) Fungsi
Pemeliharaan
Keluarga diwajibkan untuk berusah agar
setiap anggota-anggotanya dapat terlindungi dari gangguan-gangguan sebagai
berikut:
·
Gangguan
udara dengan berusaha menyediakan rumah
·
Gangguan
penyakit degan berusaha menyediakan obat obatan
·
Ganggaun
bahaya dengan berusaha meyendiakan senjata pagar tembok dan lain-lain.
3.) Fungsi
Ekonomi
Keluarga berusaha menyediakan kebutuhan
manusia yang pokok yaitu:
·
Kebutuhan
amakanan dan minuman
·
Kebutuhan
pakaian untuk menutup tubuhnya
·
Kebutuhan
tempat tinggal
Berhubungan
dengan fungsi penyelenggaraan kebutuhan pokok ini maka orangtua diwajibkan
berusaha keras agar setiap anggota keluarganya dapat makan dan minum cukup
pakaian dan tempat tinggal. Keluarga juga berusaha melengkapi kebutuhan jasmani
dimana orangtua diwajibkan berusaha agar anggotanya mendapat perlengkapan hidup
yang bersifat jasmaniah baik bersifat umum maupun indivual.
4.) Fungsi
Keagamaan
Di negara Indonesia yang berideologi
Pancasila berkewajiban pada setiap warganya (rakyat) untuk menghayati,
mendalami dan mengamalkan Pncasila idalam perilaku dan kehidupan keluarganya
sehingga benar-benar dapat diamalkan ini dalam kehidupan kelurga yang
Pancasila. Dengan dasar pedoman kelurga diwajibkan untuk menjalani dan
mendalami serta mengamalkan ajaran-ajaran agama dalam pelakunya sebagai manusia
yang taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan demikian akan tercermin bentuk
masyarakat yang Pancasila apabila semua kelurga melaksanakan fungsi keluarga
ini.
5.) Fungsi
Sosial
Dengan fungsi ini kelurga berusaha untuk
mempersiapkan anak-anaknya dengan memperkenalkan nilai-nilai dan sikap-sikap
yang dianut oleh masyarakat serta mempelajari peranan-peranan yang
diharapkanakan mereka jalankan kelak bila sudah dewasa. Dengan demikian terjadi
apa yang disebut istilah sosialisasi. Dengan fungsi ini diharapkan agar didalam
keluarga selalu menjadi pewaris kebudayaan atau nilai-nilai kebudayaan.
3.
INDIVIDU KELUARGA DAN MASYARAKAT
A.PENGERTIAN KELUARGA
Kata keluarga berasal dari bahasa
Sanskerta “kulawarga” yang berarti anggota. Dari bahasa sansekerta ini,
keluarga memiliki pengertian lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih
memiliki hubungan darah. Secara umum, keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul
dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.
Secara umum, keluarga dapat digolongkan
menjadi tiga jenis yaitu keluarga inti, keluarga konjugal, dan keluarga luas.
·
Keluarga Inti
Keluarga inti merupakan jenis
keluarga yang paling dasar sekaligus paling kecil cakupannya. Meskipun begitu,
keluarga inti merupakan jenis keluarga yang memegang peranan terbesar dalam
kehidupan setiap orang. Jenis keuarga ini hanya terdiri atas ayah, ibu, dan
anak.
·
Keluarga Konjugal
Jenis keluarga konjugal merupakan
keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak, yang dilengkapi dengan keberadaan /
interaksi dari orang tua ayah atau pun ibu (kakek, nenek). Dibandingkan dengan
keluarga inti, cakupan keluarga konjugal cenderung jauh lebih luas dan juga
lebih kompleks.
·
Keluarga Luas
Keluarga luas merupakan jenis
keluarga dengan jumlah personil dan juga luas cakupan paling besar. Keluarga
luas terdiri dari personil keluarga konjugal yang telah dilengkapi dengan
keberadaan kerabat yang lebih kompleks seperti paman, bibi, sepupu, dan
berbagai personel keluarga lainnya.
B. PENGERTIAN MASYARAKAT
Kata masyarakat berasal
dari bahasa Arab “musyarak” yang berarti suatu jaringan hubungan-hubungan antar
entitas-entitas. Secara umum, masyarakat adalah sekelompok orang yang hidup
bersama dalam satu komunitas yang teratur.salah satu kelompok atau kumpulan
manusia yang hidup bersama sebagai satu kesatuan atau unit masyarakat terkecil
dan biasanya selalu ada hubungan darah, ikatan perkawinan atau ikatan lainnya,
tinggal bersama dalam satu rumah yang dipimpin oleh seorang kepala keluarga.
Secara
umum pengertian masyarakat adalah sekumpulan individu-individu
yang hidup bersama, bekerja sama untuk memperoleh kepentingan bersama yang
telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, dan adat istiadat yang ditaati
dalam lingkungannya. Masyarakat berasal dari bahasa inggris
yaitu "society" yang berarti "masyarakat",
lalu kata society berasal dari bahasa latin
yaitu "societas" yang berarti"kawan". Sedangkan
masyarakat yang berasal dari bahasa arab yaitu"musyarak".
Pengertian Masyarakat terbagi
atas dua yaitu pengertian masyarakat dalam arti luas dan pengertian masyarakat
dalam arti sempit. Pengertian Masyarakat dalam Arti Luas adalah keseluruhan
hubungan hidup bersama tanpa dengan dibatasi lingkungan, bangsa dan sebagainya.
Sedangkan Pengertian Masyarakat dalam Arti Sempit adalah sekelompok
individu yang dibatasi oleh golongan, bangsa, teritorial, dan lain sebagainya.
Pengertian masyarakat juga dapat didefinisikan sebagai kelompok orang yang
terorganisasi karena memiliki tujuan yang sama. Pengertian Masyarakat
secara Sederhana adalah sekumpulan manusia yang saling berinteraksi atau
bergaul dengan kepentingan yang sama. Terbentuknya masyarakat karna manusia
menggunakan perasaan, pikiran dan keinginannya memberikan reaksi dalam
lingkungannya.
C. GOLONGAN MASYARAKAT
1.) Masyarakat sederhana. Dalam lingkungan
masyarakat sederhana (primitive) pola pembagian kerja cenderung
dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin,
nampaknya berpangkal tolak dari latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan
fisik antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi tantangan-tantangan alam
yang buas saat itu. Berburu ikan dilaut misalnya merupakan pekerjaan berat yang
menuntut keberanian, keterampilan serta kemampuan daya tahan fisik yang kuat
oleh karena itu kedua bidang pekerjaan ini tercatat sebagai monopoli pekerjaan
kaum lelaki.
2.) Masyarakat maju
memiliki aneka ragam kelomok sosial, atau lebih dikenal dengan sebuatan kelompok organisasi kemasyarakatan yang
tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu
yang akan dicapai. Organisasi kemasyarakatan itu dapat tumbuh dan
berkebang dalam lingkungan terbatas sampai pada cakupan nasional, regional
maupun internasional. Dalam lingkungan maju, dapat dibedakan sebagai sekelompok
masyarakat maju, dapat dibedakan sebagai kelompok masyarakat non industri dan
masyarakat industri :
·
Masyarakat Non Industri, secara garis
besar kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industry dapat
digolongkan menjadi dua golongan yaitu golongan primer dan kelompok sekunder.
a) Kelompok
primer : disebut juga kelompok face to face group sebab para anggota kelompok
sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling mengenal lebih dekat dan
lebih akrab. Sifat interaksi dalam kelompok primer bercorak kekeluargaan dan
lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok
menerima serta menjalankan tugas tidak secara paksa lebih dititik beratkan pada
kesadaran, tanggung jawab para anggota dan berlangsung atas dasar rasa simpati
secara sukarela. Contoh-contoh kelompok primer antara lain : kelurga, rukun
tetangga, kelompok belajar dan kelompok agama.
b) Kelompok
sekunder : siebut juga kelompok yang saling behubungan tak langsung, formal,
juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karena itu, sifat interaksi pembagian
kerja antar kelompok diatur atas dasar pertimbangan rasional dan obyektif. Para
anggota menerima pembagian kerja atas dasar keahlian disampin dituntut dedikasi
hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu.
Contoh-contoh kelompok sekunder misal : partai politik, perhimpunan serikat,
organisasi profesi.
4. HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU KELUARGA
DAN MASYARAKAT
Hubungan individu dengan keluarga. Individu memiliki hubungan yang erat
dengan keluarga, yaitu dengan ayah, ibu, kakek, nenek, paman, bibi, kakak, dan
adik. Hubungan ini dapat dilandasi oleh nilai, norma dan aturan yang melekat
pada keluarga yang bersangkutan. Dengan adanya hubungan keluarga ini, individu
pada akhirnya memiliki hak dan kewajiban yang melekat pada dirinya dalam
keluarga.
Hubungan individu
dengan masyarakat. Hubungan
individu dengan masyarakat terletak dalam sikap saling menjunjung hak dan
kewajiban manusia sebagai individu dan manusia sebagai makhluk sosial. Mana
yang menjadi hak individu dan hak masyarakat hendaknya diketahui dengan
mendahulukan hak masyarakat daripada hak individu.
Manusia sebagai mahluk sosial manapun tersusun dalam kelompok-kelompok.
Fakta ini menunjukkan manusai mempunyai sosial akan pembawaan kemasyarakatan
(sejumlah sifat-sifat dapat berkembang dalam pergaulan sesamanya) seperti
hasrat bergaul dan sebagainya. Kecenderungan sosial ini merupakan keanehan,
yaitu perasaan yang lain misalnya harga diri. Rasa harga diri tampak sebagai keinginan
untuk berharga tetapi juga keliatan berharga. Orang yang gila terhormat
misalnya sebetulnya bertindak karena dorongan penghargaan orang lain.
Kadang-kadang rasa harga tertentu, misalnya seorang anggota Parpol akan bangga
kalau parpolnya dapat menunjukkan prestasi yang baik. Kerapkali rasa harga diri
menjelma menjadi nafsu untuk berkuasa. Suatu himpunan manusia supaya merupakan
kelompok sosial harus memenuhi syarat-syarat, antara lain:
·
Setiap
anggotanya harus sadar bahwa ia merupakan bagian kelompoknya.
·
Ada
hubungan timbal balik antara anggota-anggotanya
·
Ada
suatu faktor yang dimiliki bersama, seperti nasib yang sama, kepentingan yang
sama, tujuan yang sama dan ideologi yang sama.
Jadi masyarakat itu dibentuk oleh individu-individu yang beradab dalam
keadaan sadar. Individu-individu yang hilang ingatan, individu-individu type
pertapa tidak dapat menjadi anggota masyarakat yang permanen, melainkan
hanyalah kepada mereka yang benar-benar saling mengikatkan dirinya dengan
individu-individu lainnya. Membentuk satu kesatuan dpata disebut individu
sebagai anggota masyarakat. Individu perseorangan berarti individu berbeda
dalam keadaan tidak berhubungan dengan individu lainnya. Atau dengan kata lain
individu yang sedang dalam keadaan memutuskan hubungannya dengan alam sekitarnya
khususnya masyarakat. Sedangkan individu mahluk sebagai mahluk sosial berarti
individu yang sedang mengadakan hubungan dengan alam sekitarnya, khususnya
masyarakat. Disini manusia dengan sadar menghubungkan sikap tingkah laku dan
perbuatannya dengan individu-individu lainnya. Sehingga terbentuklah suatu
kelompok yang besar dan apabila kelompok-kelompok itu berjalan tetap maka
itulah yang disebut masyarakat.
Aspek individu,
keluarga dan masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan.
Yakni, tidak akan pernah ada keluarga dan masyarakat apabila tidak ada
individu. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai
manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana
individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya serta menumbuh kembangkan perilakunya. Karena tidak
dapat dipungkiri bahwa perilaku sosial suatu individu tersebut bergantung dari
keluarga dan masyarakat disekitarnya. Keluarga sebagai lingkungan pertama
seorang individu memiliki peran paling besar dalam pembentukan sikap suatu
individu, sedang masyarakat merupakan media sosialisasi seorang individu dalam
menyampaikan ekspresinya secara lebih luas. Sehingga dapat menjadi suatu tolak
ukur apakah sikapnya benar atau salah dalam suatu masyarakat tersebut.
5. URBANISASI
A. PENGERTIAN URBANISASI
Urbanisasi merupakan
perpindahan penduduk yang memiliki faktor-faktor pendorong mengapa urbanisasi
dapat terjadi, Urbanisasi merupakan salah satu bentuk dari mobilitas
penduduk migrasi dantransmigrasi, dalam urbanisasi
terdapat faktor penarik sehingga warga melakukan urbanisasi dan dalam hal itu
pastinya memiliki akibat urbanisasi, dalam Pengertian urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari daerah pedesaan ke daerah
perkotaan, Dalam hal ini artinya warga dari desa ke kota, mengapa warga ingin melakukan urbanisasi
atau kekota ? pasti ada faktor-faktor yang membuat mereka berkeinginan untuk
kekota atau pendorong sehingga terjadinya urbanisasi dalam hal
itu faktor-faktor pendorong terjadinya urbanisasi seperti
Faktor-Faktor Pendorong
terjadi Urbanisasi
1.) Lahan Pertanian semakin sempit.
2.) Kurangnya lapangan pekerjaan di luar
pertanian,
3.) Pertambahan penduduk menyebabkan
banyaknya pengangguran tidak kelihatan
4.) Fasilitas-fasilitas untuk keperluan
kebutuhan hidup masih kurang/sulit didapat.
Faktor Penarik dari
Kota
Faktor penarik dan kota
yang menyebabkan terjadinya urbanisasi sebagai berikut.
1.) Kesempatan
kerja lebih banyak dibandingkan dengan di desa.
2.) Upah
kerja tinggi.
3.) Tersedia
beragam fasilitas kehidupan, seperti fasilitas pendidikan, kesehatan,
transportasi,
rekreasi, dan pusat-pusat perbelanjaan.
rekreasi, dan pusat-pusat perbelanjaan.
4.) Kota sebagai pusat
pemerintahan, perdagangan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
B. PROSES TERJADINYA URBANISASI
Pertama, dari segi
demografi yang mana urbanisasi ini dilihat sebagai suatu proses yang
ditunjukkan melalui perubahan dalam jumlah penduduk dalam suatu wilayah.
Maksudnya proses urbanisasi tersebut lebih ditekankan padaaspek kependudukan
dalam arti terjadi ledakan penduduk yang terjadi baik itu di kawasan pedesaan
maupun perkotaan dinilai cenderung melampaui daya dukung wilayah tersebut. Tak
hanya itu dampak yang ditimbulkan dari pertambahan peduduk tentu saja akan
menimbulkan konsekuensi tersendiri bagi perlunya tersedia fasilitas perumahan.
Kedua, dari sisi
ekonomi. Dalam hal ini urbanisasi dapat dianggap sebagai suatu proses perubahan
struktur dalam bidang ekonomi yang bisa diamati pada munculnya perubahan pada
pekerjaan masyarakat desa yaitu dari sektor pertanian yang kemudian beralih
bekerja menjadi buruh atau pekerja yang sifatnya nonagraris dikota.
Ketiga, dari perspektif
perilaku yang mana hal ini lebih terfokus pada proses penyesuaian manusia
terhadap situasi yang mengalami perubahan baik yang disebabkan karena
perkembangan teknologi maupun akibat yang ditimbulkan dari munculnya
perkembangan baru dalam kehidupan manusia.
Keempat, dari aspek
sosiologinya yang dalam hal ini urbanisasi dihubungkan dengan adanya perubahan
gaya hidup warga desa sebagai dampak dari adanya pengaruh masyarakat perkotaan.
Dan kelima dari perspektif geografi. Dalam hal ini urbanisasi dipandang sebagai
proses terjadinya distribusi, difusi perubahan dan pola menurut waktu dan
tempat. Adapun menurut pendapat yang dikemukakan P.J.M.Nas (1979) bahwa
urbanisasi adalah proses yang digerakkan oleh perubahan struktural dalam
masyarakat sehingga daerah yang dulu merupakan daerah pedesaan dengan struktrur
mata pencarian yang agraris lambat laun atau melalui proses yang mendadak memperoleh
sifat kehidupan kota. Selanjutnya, proses urbanisasi ini bisa
Terjadinya urbanisasi
membawa dampak positil dan negatif, baik bagi desa yang ditinggalkan, maupun
bagi kota yang dihuni.
Dampak positif
urbanisasi bagi desa (daerah asal) sebagai berikut.
1.)Meningkatnya
kesejahteraan penduduk melalui kiriman uang dan hasil pekerjaan di kota.
2.)Mendorong
pembangunan desa karena penduduk telah mengetahui kemajuan dikota.
3.)Bagi desa yang padat
penduduknya, urbanisasi dapat mengurangi jumlah penduduk.
4.)Mengurangi jumlah
pengangguran di pedesaan.
Adapun dampak
negatif urbanisasi bagi desa sebagai berikut:
1.)Desa kekurangan
tenaga kerja untuk mengolah pertanian.
2.)Perilaku yang tidak
sesuai dengan norma setempat sering ditularkan dan kehidupan kota.
3.)Desa banyak
kehilangan penduduk yang berkualitas.
Dampak
Urbanisasi bagi Kota terdiri dari dampak positif dan dampak negatif.
Dampak positif urbanisasi bagi kota sebagai berikut.
1.)Kota dapat memenuhi
kebutuhan akan tenaga kerja.
2.)Semakin banyaknya
sumber daya manusia yang berkualitas.
Dampak negatif
urbanisasi bagi kota sebagai berikut.
1.)Timbulnya
pengangguran.
2.)Munculnya tunawisma
dan gubuk-gubuk liar di tengah-tengah kota.
3.)Meningkatnya
kemacetan lalu lintas.
4.)Meningkatnya
kejahatan, pelacuran, perjudian, dan bentuk masalah sosial lainnya
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dapat ditarik kesimpulan, bahwa individu mempunyai makna
langsung apabila konteks situasional adalah keluarga atau lembaga sosial. Setiap individu,
keluarga dan masyarakat memiliki hubungan yang saling berkaitan satu dengan yang
lainnya. Hubungan yang dilandasi oleh nilai, norma dan aturan-aturan diantara
komponen-komponen tersebut dan kita tahu dan menyadari bahwa manusia sebagai individu dan
makhluk sosial serta memahami tugas dan kewajibannya dalam setiap tatanan
kehidupan berkelompok dan dalam struktur dan sistem sosial yang ada. Individu
berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang
selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada
pada dirinya. Dan barulah dikatakan sebagai individu jika individu bisa membaur
dengan lingkungan sosialnya yaitu masyarakat. Karena tidak dapat dipungkiri
bahwa perilaku sosial suatu individu tersebut bergantung dari keluarga dan
masyarakat disekitarnya. Keluarga sebagai lingkungan pertama seorang individu
memiliki peran paling besar dalam pembentukan sikap suatu individu, sedang
masyarakat merupakan media sosialisasi seorang individu dalam menyampaikan
ekspresinya secara lebih luas.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmadi Abu, Ilmu Sosial Dasar, Cetakan Kelima,
Jakarta, PT.Rineka Cipta, 2009
http://eritaku.tumblr.com/post/66050339111/assignment-ilmu-sosial-dasar-individu
http://bangbiw.com/penjelasan-tentang-individu-keluarga-dan-masyarakat/
http://pengertiandefinisi.com/pengertian-keluarga-fungsi-keluarga-dan-jenis-jenis-keluarga/
http://www.kajianpustaka.com/2012/11/definisi-fungsi-dan-bentuk-keluarga.html
http://www.artikelsiana.com/2015/01/pengertian-masyarakat-para-ahli-definisi-pengertian.html
http://www.artikelsiana.com/2014/10/pengertian-urbanisasi-faktor-penarik-pendorong.html
http://www.pengertianahli.com/2014/03/pengertian-penyebab-dampak-urbanisasi.html
http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-07-Trijoko.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar